Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial
Budaya
Pegunungan,
lautan, dataran tinggi atau mungkin dataran rendah. Negara Indonesia merupakan
negara yang mempunyai keanekaragaman kenampakan alam. Kenampakan alam akan
berpengaruh pada jenis tradisinya. Di setiap tempat atau daerah pasti mempunyai
kenampakan alam, misalnya pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai,
dan sebagainya. Kenampakan alam tersebut akan memengaruhi keragaman sosial,
budaya, sehingga setiap daerah akan mempunyai adat istiadat, budaya, dan
kehidupan sosial yang berbeda-beda.
A. Kenampakan
Alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan atau perairan. Luas wilayah lautan
adalah dua per tiga bagian dan wilayah daratan sepertiga bagian dari seluruh
wilayah Indonesia. Wilayah lautan tidak dapat dihuni oleh manusia. Wilayah
daratan yang dapat dihuni oleh masyarakat dikelompokkan menjadi wilayah
pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai.
1. Pegunungan
Penduduk yang tinggal di wilayah
pegunungan tidak banyak apalagi yang mempunyai ketinggian lebih dari 1000 m di
atas permukaan laut. Daerah pegunungan merupakan rangkaian gunung yang
sambungmenyambung dan mempunyai ketinggian lebih dari 600 meter di atas
permukaan air laut.
2. Dataran
Tinggi
Dataran tinggi mempunyai ketinggian +
600 m di atas permukaan laut. Suhu udara yang sejuk di dataran tinggi sangat
cocok untuk digunakan sebagai daerah wisata, rekreasi, dan lokasi perkebunan.
3. Dataran
Rendah
Wilayah dataran rendah memiliki ketinggian
sampai 500m di atas permukaan laut. Wilayah dataran rendah paling banyak dihuni
oleh masyarakat karena wilayah ini merupakan pusat kehidupan manusia. Berbagai
jenis aktivitas manusia seperti kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya dilakukan
di wilayah ini. Dataran rendah yang sangat luas terdapat di pantai timur Pulau
Sumatra, Pulau Kalimantan bagian selatan, tenggara dan bagian barat, serta
Papua bagian selatan. Sedangkan dataran rendah yang sempit terdapat di pantai
utara dan selatan Pulau Jawa.
4. Pantai
Pantai merupakan daerah perbatasan
daratan dengan lautan. Penduduk yang hidup di sekitar pantai jumlahnya tidak
banyak. Pada umumnya penduduk pantai memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Wilayah pantai banyak digunakan untuk objek wisata, bisnis penginapan, dan
restoran.
5. Perairan
Darat
Perairan darat terdiri atas sungai dan
danau. Sungai dan danau memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan manusia,
misalnya sebagai sarana transportasi, irigasi, pembangkit tenaga listrik, dan
sebagainya. Beberapa danau dan sungai besar yang terdapat di Indonesia adalah
sebagai berikut.
B. Kenampakan
Alam dan Sosial Budaya
1. Memengaruhi
Suku Bangsa
Suku bangsa terbentuk dari suatu
kelompok orang yang hidup secara bersama-sama, sepaham, senasib, dan mempunyai
cara berpikir dan berkeyakinan yang sama.
Tiap suku bangsa memiliki aturan,
tatanan, serta caracara tertentu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yang
disebut adat istiadat. Kenampakan alam yang ada sangat memengaruhi temperamen
dan watak mereka. Kadang-kadang kita mendengar bahwa suku Jawa terkenal ramah
tamah, suku Madura terkenal suka bekerja keras, suku Ambon terkenal sangat
disiplin, dan sebagainya. Hal itu bisa terjadi karena kenampakan alam yang ada
di sekitar mereka.
2. Memengaruhi
Kebudayaan Setempat
Kebudayaan suatu daerah berkembang
karena kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang atau suku bangsa mereka.
Kebudayaan daerah dapat dilihat dari cara mereka melaksanakan adat istiadat,
upacara adat, tarian dan nyanyian, makanan daerah, dan lain-lain.
Kebudayaan itu biasanya berkembang dari
kenampakan alam di daerah mereka tinggal. Adat istiadat dan upacara adat
dilakukan untuk menghormati nenek moyang mereka yang diyakini berasal dari
kenampakan alam seperti pegunungan, lautan, sungai, dan sebagainya. Para
penduduk sekitar wilayah pegunungan misalnya meyakini bahwa semua kehidupan
mereka berasal dari alam pegunungan. Sehingga upacara adat, nyanyian, tarian
dan kebudayaan lainnya dipusatkan di sekitar pegunungan tersebut.
Demikian pula masyarakat yang hidup di
sekitar sungai, danau, dan pantai. Upacara adat, nyanyian, tarian dan makanan
khas mereka menunjukkan ciri khaskenampakan alam di sekitarnya. Sebagian besar
wilayah Indonesia berupa lautan sehingga banyak sekali jenis upacara adat yang
diselenggarakan di tepi pantai atau lautan. Contoh upacara adat yang
diselenggarakan di lautan atau pantai adalah upacara labuhan di Daerah Istimewa
Yogyakarta, upacara buang jung di Bengkulu, upacara sedekah laut di DKI
Jakarta, dan upacara jamu laut di Sumatra Utara.
Masyarakat yang tinggal di daratan
rendah biasanya tidak memiliki kenampakan alam yang khusus. Mereka
menyelenggarakan upacara adat berdasarkan apa yang diyakini bisa memberikan
mereka kehidupan, kesejahteraan, dan keselamatan. Misalnya di daerah Yogyakarta
dan Jawa Tengah masih sangat mengandalkan tradisi atau budaya keraton dalam
melaksanakan upacara adat. Contohnya ruwatan, midodareni, tedhak siten, dan
lain-lain. Sedangkan masyarakat yang tinggal di pedesaan sangat mengandalkan
potensi berupa sawah dan ladang untuk kehidupannya sehingga mereka sering
menyelenggarakan upacara adat seperti saren taon, bersih deso dan lain-lain
setelah panen tiba. Hal itu merupakan wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha
Esa.
3. Memengaruhi
Kehidupan Sehari-hari
Upacara adat, nyanyian daerah, tarian
daerah, dan berbagai macam kebudayaan daerah saat ini sudah jarang
dilaksanakan. Masyarakat hanya mengambil beberapa kebudayaan yang sesuai dengan
kehidupan sekarang. Namun, di daerah-daerah pedalaman berbagai bentuk adat
istiadat dan kebudayaan masih merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Di daerah
kalian tinggal, apakah masih sering diadakan upacara adat? Apa saja bentuk
upacara adat tersebut? Apabila dilihat dari bentuk kenampakannya, masyarakat
dibedakan menjadi masyarakat perdesaan dan masyarakat perkotaan.
a. Masyarakat
Perdesaan
Masyarakat perdesaan biasanya tinggal di
pegunungan, dataran tinggi, pantai, wilayah perairan sungai, danau dan sebagian
dataran rendah. Kehidupan masyarakat ini bercorak sejenis dan sangat tergantung
dari kenampakan alam di sekitarnya. Contohnya di perkampungan nelayan di
pinggir lautan akan kita lihat semua penduduknya bermata pencaharian sebagai
nelayan. Menjadi nelayan adalah tradisi turun temurun bagi mereka. Apabila ada
penduduk lain yang bekerja di bidang lain, mereka itu adalah para pendatang
dan jumlahnya sangat kecil.
Demikian juga masyarakat yang tinggal di
pegunungan, pantai, dataran tinggi, sekitar sungai dan danau. Hampir semua
penduduk mempunyai tradisi yang sama dalam memanfaatkan lingkungannya. Bahkan
kadang-kadang ada beberapa daerah yang sulit untuk menerima perubahan dan
pembaharuan dari pihak luar.
Ciri yang paling menonjol dari
masyarakat perdesaan adalah kekeluargaan dan gotong royong. Mereka beranggapan
bahwa tetangga mereka adalah keluarganya sendiri. Kadang-kadang perkawinan
dilakukan antarpenduduk itu sendiri. Kelemahan dari masyarakat ini biasanya
sulit menerima pembaharuan dan perubahan, sangat kuat memegang tradisi meskipun
kadang-kadang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, serta kurang
mengutamakan pendidikan.
b. Masyarakat
Perkotaan
Masyarakat yang hidup di perkotaan
sangat beraneka ragam yang terdiri atas berbagai suku bangsa, golongan, dan
agama. Masyarakat perkotaan sedikit mengandalkan kenampakan alam dalam kegiatan
sehari-hari. Pada umumnya mereka berhubungan dan bersosialisasi dengan pihak
lain karena mempunyai kebutuhan yang sama.
Masyarakat perkotaan menempati wilayah
dataran rendah, sebagian dataran tinggi, dan sebagian di daerah pantai. Umumnya
kehidupan mereka sudah modern dan sangat individu. Mereka jarang yang
menyelenggarakan upacara adat karena mereka terdiri atas berbagai macam suku
bangsa dan agama karena sifat kekeluargaan dan gotong royong dalam masyarakat
perkotaan sudah menipis. Kekerabatan dan komunikasi hanya berdasarkan pada
kepentingan yang sama, misalnya untuk kepentingan bisnis, untuk kepentingan
pekerjaan, dan lain-lain.
Masyarakat perkotaan mudah menerima
kemajuan teknologi, perubahan, pembaharuan serta rata-rata kesadaran untuk
mengenyam pendidikan sudah tinggi. Masyarakat perkotaan mempunyai mata
pencaharian beraneka ragam seperti pengusaha, pedagang, buruh pabrik, pegawai
kantor, pegawai pemerintah, notaris, pengacara, guru, dosen, dan lain-lain.